Pemkot Serang belum pastikan warganya meninggal akibat kelaparan 

Hasil pemeriksaan korban diduga menderita sakit jantung.

Petugas kebersihan beraktivitas membersihkan Taman Kota Alun-alun Serang, Banten, Senin (30/3). Foto Antara/Asep Fathulrahman/foc.

Pemerintah Kota Serang, Banten membantan warganya meninggal akibat kelaparan. Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas, menegaskan, penyebab meninggalnya Yuli Nur Amalia, warga Lingkungan Kaloran, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, bukan akibat tidak makan dua hari imbas pandemik Covid-19. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga menderita sakit jantung. Meski demikian, pihaknya belum memastikan penyebab pasti meninggalnya Yuli karena masih menunggu hasil visum.

"Kalau dilihat dari gejala klinisnya, sakit jantung. Berdasar keterangan puskesmas yang menangani yang bersangkutan," kata Hari saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).

Hal senada dikatakan Wali Kota Serang, Syafrudin. Syafrudin menjelaskan, semenjak kisah ibu empat anak itu viral setelah dikabarkan tak makan dua hari dan hanya mengonsumsi air isi ulang, Jumat (17/4), dia mengaku telah menugaskan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang untuk memberikan bantuan sembako. Itu dilakukan sehari setelah kabar itu viral di media sosial.

Kemudian, lanjut dia, banyak juga bantuan lain dari para relawan dan unsur Muspika Kecamatan. Namun, pada Senin (20/4) kemarin sore, kondisi Yuli tiba-tiba menurun dan pingsan.