Pendiri Sokola Rimba ingin dialog dengan Nadiem

Butet berharap kepala adat dapat diberi kesempatan untuk menjadi pengajar di sekolah.

Pendiri dan perintis Sokola Institute atau lembaga pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia Saur Marlina Manurung berharap ada kesempatan untuk dapat berdialog dengan Nadiem.Alinea/Rizki

Pendiri dan perintis Sokola Institute atau lembaga pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia Saur Marlina Manurung mengingatkan, Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk mengadakan pendidikan di Indonesia yang sifatnya kontekstual. 

Butet, panggilan dari Saur Marlina mengatakan, pendidikan kontekstual sangat penting untuk menyesuaikan kebutuhan akademik di lingkungan peserta didik. Plus, meningkatkan pengetahuan soal adat istiadat dan pengetahuan lokalnya terlebih dahulu. 

"Jika di desa kamu, banyak ular cobra, belajarlah terlebih dahulu mengobati bisa cobra. Jangan malah belajar kalkulus dulu, jadi apa yang ada di lokal kita kuatkan dulu, baru kamu bisa lebih luas lagi dari itu," ujar Butet. 

Butet berharap mantan bos Gojek tersebut, memberi kesempatan bagi ketua adat dan ahli tradisi untuk menjadi guru di sekolah. Mereka dapat memberikan pengetahuan soal budaya lokal bagi peserta pendidik. 

Butet berharap dapat bertemu dengan Nadiem guna menyampaikan gagasannya soal pendidikan untuk masyarakat terpencil di Indonesia. Kemendikbud bisa menjadi saluran penyampaian aspirasi masyarakat pendalaman.