Penembakan pesawat di Papua diduga bermuatan politik

Kelompok bersenjata sengaja dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan)./ Antarafoto

Penembakan pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU milik Trigana Air yang dihujani tembakan di Kabupaten Duga, diduga masih terkait dengan kelompok yang melakukan penyanderaan sebelumnya. Kelompok tersebut diperkirakan kerap dimanfaatkan golongan tertentu dalam pilkada serentak.

“Peristiwa ini diduga (dilakukan) kelompok bersenjata yang dimainkan dalam kepentingan politik,” ujar Kapolri Tito Karnavian di Gedung Rupatama Mabes Polri, Senin (25/6).

Menurutnya, pemanfaatan kelompok ini jelang pilkada memiliki motif menebar ketakutan serta mengintimidasi pasangan tertentu.

Untuk antisipasi lebih lanjut, Polri telah menyiapkan 114 anggota, guna berjaga-jaga di sana pascakejadian itu. Bahkan, imbuh Tito, penambahan personil bisa saja dilakukan demi menjaga hajatan demokrasi berjalan tanpa gangguan.

Sebelumnya, pada pilkada 2010, proses pemilihan sempat ditunda hingga tiga tahun kemudian. Hal itu disebabkan, muncul perlawanan dari kelompok anarki Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak yang sengaja menguasai dan menutup bandara Ilaga.