close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi senjata api./Foto Skitterphoto/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi senjata api./Foto Skitterphoto/Pixabay.com
Peristiwa
Rabu, 18 Juni 2025 19:00

Koneksi bos kriminal Australia di balik tewasnya Radmanovic di Bali

Sanar Ghanim, salah satu korban penembakan, ialah mantan pacar putri angkat bos kriminal yang tenar di Melbourne pada era 1990-an.
swipe

Kepolisian menangkap tiga tersangka penembakan terhadap dua warga Australia, Zivan Radmanovic (32 tahun) dan Sanar Ghanim (34 tahun), di sebuah vila di Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (14/6) dini hari lalu. Ketiga tersangka ditangkap di tiga lokasi berbeda. 

"Tadi malam sudah berhasil diamankan tiga tersangka dari luar negeri. Yang pertama pukul 19.00 Wita, yang kedua 21.00 Wita, dan ketiga pukul 00.00 Wita," kata Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya dalam konferensi pers di Mapolres Badung, Bali, Rabu (18/6).

Para pelaku yang ditangkap ialah Darcy Francesco Jenson (27 tahun) alias DFJ, Mevlut Coskun (23 tahun) alias MC, dan Tupou Pasa atau TP. Jenson disebut-sebagai dalang penembakan. Ketiganya adalah warga negara Australia. 

Daniel mengatakan para pelaku bakal dijerat menggunakan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang tindak pidana pembunuhan berencana. Ketiganya terancam hukuman mati. "(Mereka) sudah menjadi tersangka. Ini masih pendalaman," imbuh Daniel. 

Dalam peristiwa penembakan, Radmanovic tewas, sedangkan Ghanim mengalami luka-luka. ABC melaporkan kepolisian menemukan 17 selongsong peluru di vila yang dihuni Radmanovic. Istri dan putri Radmanovic selamat dalam peristiwa itu. 

Menurut kepolisian, Jenson dan kawan-kawan menyiapkan rencana kabur yang kompleks untuk mengelabui aparat penegak hukum. Usai penembakan, tiga tersangka kabur dengan sepeda motor lalu berganti kendaraan mobil jenis Fortuner warna putih dengan pelat nomor DK 1537 ABB.

Setelah sampai di wilayah Tabanan, Jenson dan kawan-kawan berganti kendaraan. Mereka menggunakan mobil XL7 warna putih dengan pelat nomor DK 1339 FBL dan berkendara menuju Surabaya, Jawa Timur. Para tersangka lantas kabur ke luar negeri melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. 

"Namun, mereka berhasil kita amankan tentunya dengan kerja sama dengan Bareskrim, Imigrasi, Divisi Hubinter, dengan Interpol sehingga jejak yang bersangkutan bisa di-tracing," kata Daniel. 

Hingga kini, belum diketahui apa motif penembakan terhadap Radmanovic dan Ghanim. Namun, menurut ABC, serangan tersebut kemungkinan ada kaitannya dengan kejahatan terorganisir di Australia. Ghanim ialah eks kekasih Daniela, putri angkat Roberta Williams. 

Roberta ialah istri dari Carl Anthony Williams, raja kriminal bawah tanah dan penyelundup obat-obatan asal Melbourne, Victoria, Australia. Carl Williams ialah sosok sentral dalam peristiwa pembunuhan antargeng di Melbourne (Melbourne gang killings) pada periode 1998-2010. 

Dipicu persaingan antargeng kriminal, setidaknya ada 36 anggota geng yang tewas dalam Melbourne gang killings. Puncaknya, Carl Williams ditangkap pada Februari 2007. Ketika itu, polisi Australia meyakini Carl Williams terlibat dalam setidaknya 10 kasus pembunuhan antargeng yang terjadi pada periode itu. 

Oleh pengadilan, Carl Williams divonis hukuman seumur hidup. Pada 2010, saat dibui di HM Prison Barwon, Carl Williams tewas setelah dipukuli menggunakan batang sepeda statis oleh Matthew Charles Johnson, rekan sesama napi di penjara itu. Setelah Carl Williams tewas, perang antargeng di Melbourne berhenti. 

Mantan bos geng kriminal di Melbourne Australia, Carl Williams. /Foto Wikimediacommons

Bukan pembunuhan biasa?

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meilala mengatakan kasus kematian warga negara Australia perlu diusut tuntas. Ia menduga kematian Radmanovic bukan sekadar pembunuhan biasa. Apalagi, kasus itu juga mendapat atensi khusus dari Kapolri Lystio Sigit Prabowo. 

"Bisa jadi terkait kejahatan lainnya, bisa itu loan sharking, judi, gambling, narkotika dan lainnya. Atau perang antargeng. Ada di antara mereka yang berkhianat, membawa lari uang, atau jadi double agent. Ini yang harus diselidiki," kata Adrianus seperti dikutip dari Kompas TV.

Adrianus merinci dua skenario. Pada skenario pertama, Indonesia hanya jadi lokasi pembunuhan Radmanovic saja, namun kejahatan terorganisir terjadi di luar negeri. Ada juga kemungkinan Indonesia jadi lokasi kejahatan terorganisir yang memicu penembakan terhadap Radmanovic dan Ghanim.  

"Ada kasus-kasus di Bali (yang melibatkan warga negara Australia), termasuk jual beli narkotika di Bali. Jadi, bisa saja itu terjadi kalau kita berandai-andai, ya," kata Adrianus. 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan