Pengadaan vaksin, Menkes minta pendampingan KPK

Pemerintah menargetkan 181,5 juta orang divaksin Covid-19. Anggaran yang dibutuhkan sekitar US$4,3 miliar jika seharga US$10 per dosis.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat telekonferensi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Alinea.id/Akbar Ridwan/tangkapan layar YouTube KPK RI

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendampingi pihaknya dalam pengadaan vaksin Covid-19. Membutuhkan sekitar 426 juta dosis demi mencapai target imunisasi 181,5 juta rakyat.

"Bisa kebayang kalau harga vaksinnya rata-rata, biar gampang hitungnya US$10, itu 426 juta dosis itu US$4,3 billion kira-kira uang yang nanti dikeluarkan untuk membeli vaksin sejumlah ini. Oleh karena itu, kita membuka dialog secara dini dengan teman-teman di KPK untuk bisa mendapatkan pendampingan," ujarnya dalam jumpa pers di KPK, Jakarta, Kamis (11/2).

Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan perkembangan vaksinasi. Dia mengatakan, sudah satu juta tenaga kesehatan (nakes) yang divaksin, dari target 1,48 juta nakes, hingga hari ini.

Menurutnya, jumlah tersebut sekitar 85% dan ditargetkan akhir Februari 2021 sudah selesai sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat ini, sambung Budi, sudah mulai juga vaksinasi terhadap tenaga pelayan publik dan lansia.

"Kebetulan lansia bisa kita percepat juga. Awal minggu ini sudah mulai penyuntikan (vaksin Covid-19 kepada) lansia. Tadi juga saya baru datang dari RS Cipto Mangunkusumo, (di sana) banyak dokter-dokter praktik (usia) 60 tahun, 70 tahun, disuntik dan mereka merasa sehat sekali," katanya.