Pengamat minta pemerintah tutup potensi penyebaran ideologi radikal

Beberapa negara terlambat membendung ideologi radikalisme, seperti Filipina, Somalia, dan Sudan.

Ilustrasi Artikula.id

Setiap potensi penyebaran ideologi radikalisme di Indonesia harus ditutup. Banyak konsep untuk membendung penyebaran radikalisme. 

"Selain pencegahan secara masif dan komprehensif oleh negara, pencegahan radikalisme dimulai dari keluarga," kata Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi kepada wartawan, Rabu (7/4).

Keluarga atau orang tua adalah sosok yang kemudian dicontoh anak-anaknya. Keluarga adalah hulu yang paling utama dalam membendung ideologi radikalisme. Peran keluarga amat penting apalagi kalangan anak muda adalah usia rentan terpapar radikalisme.

"Keluarga menjadi kekuatan penting untuk berusaha melawan radikalisme. Kontraradikal bisa dilawan lewat keluarga, paling awal," ujar Islah.

Walaupun, ada beberapa kasus seorang anak menemukan ideologi radikalisme sendiri atau disebut self radicalism. Tetapi tetap sebenarnya peran orang tua mengawasi anak-anaknya menjadi dominan.