Pengamat: Orang bisa menjadi lebih radikal setahap demi setahap

Alangkah baiknya, penegak hukum tidak membiarkan narasi anti-Pancasila.

Ilustrasi Densus 88. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Pengamat terorisme Rakyan Adibrata melihat adanya potensi radikalisme dalam narasi yang digelontorkan Khilafatul Muslimin (KM). Potensi itu merujuk pada teori Tangga Keterlibatan yang dijabarkannya.

Rakyan mengatakan, fondasi awal yang dibangun dengan membangun sistem kekhalifahan hingga kemudian berkembang dengan cara radikal dengan menerjunkan diri dalam aksi terorisme. Alangkah baiknya, penegak hukum tidak membiarkan narasi anti-Pancasila dan demokrasi supaya dapat membenarkan aksi terorisme.

“Yang harus diawasi adalah narasinya, karena teori "Tangga Keterlibatan" dimana orang bisa menjadi lebih radikal setahap demi setahap itu memang benar adanya,” kata Rakyan kepada Alinea.id, Jumat (3/6).

Ia mencontohkan, pada 2019, seorang bernama Noval Agus Syafroni yang merupakan pengurus Khalifatul Muslimin. Noval kemudian ditangkap di Bekasi karena keterlibatannya dengan Islamic State of Iran and Syria (ISIS).

Selain itu ada pula Bahrum Naim yang merupakan bagian dari HTI. Bahrum kemudian bergabung dengan ISIS dan melakukan kegiatan amaliah di Suriah.