Pengelolaan sampah mendukung Kabupaten Toba sebagai destinasi wisata

Kegiatan ini merupakan rangkaian dukungan bagi program pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Toba.

kegiatan Training of Trainer (ToT) “Integrasi Pembelajaran Pengelolaan Sampah: Sampahku, Tanggung Jawabku” yang diikuti 50 guru dari 25 Sekolah Dasar di Kabupaten Toba, bertempat di Labersa Convention Centre Balige. Foto Yayasan Lentera Anak

Bupati Kabupaten Toba Darwin Siagian memberi arahan sekaligus membuka kegiatan Training of Trainer (ToT) “Integrasi Pembelajaran Pengelolaan Sampah: Sampahku, Tanggung Jawabku” yang diikuti 50 guru dari 25 Sekolah Dasar di Kabupaten Toba, bertempat di Labersa Convention Centre Balige.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dukungan bagi program pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Toba, yang merupakan kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan Pemerintah Kabupaten Toba yang didukung melalui dana CSR PTT Exploration and Production (PTTEP) dan Yayasan Lentera Anak sebagai fasilitator.

Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audy Murphi O Sitorus menyampaikan harapannya, dan mengajak masyarakat Toba untuk terlibat sepenuhnya dalam menangani permasalahan sampah untuk menyiapkan Toba sebagai destinasi wisata super prioritas.

“Salah satunya dimulai dari pendidikan sedini mungkin untuk merubah pola pikir dan perilaku masyarakat terutama generasi muda dalam pengelolaan sampah. Diharapkan melalui kegiatan ini, sekolah-sekolah dapat menjadi penggerak utama dalam  pengelolaan sampah di Kabupaten Toba dan memengaruhi lingkungan yang lebih luas lagi,” ujarnya. 

Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif menyampaikan, sejak 2019 bekerja sama dengan berbagai pihak telah memberikan pelatihan “Sampahku tanggung Jawabku” kepada hampir 200 guru SD di berbagai kota di Indonesia.