Penikaman kepala sekolah di NTT diduga dipicu dana BOS tak cair

Seorang orang tua murid SD Ndora Nagekeo menikam kepala sekolah karena anaknya tak boleh ikut ujian akhir karena belum membayar uang komite.

Ilustrasi. Pixabay

Kepala SD Inpres Ndora Nagekeo, Adelvina Azi (59), meninggal dunia akibat dianiaya oknum orang tua murid pada Rabu (9/6). Berdasarkan laporan jejaring Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Nusa Tenggara Timur (NTT), korban sempat dilarikan ke puskesmas untuk untuk diberikan perawatan intensif.

Pelaku berinisial DD (45), warga Nagemi, Desa Ulupulu 1, itu menikam korban setelah anaknya dilarang mengikuti ujian akhir sekolah karena belum melunasi uang komite. Kejadian tersebut menyebabkan trauma bagi para guru di NTT.

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, turut berbelasungkawa atas meninggalnya Adelvina dan menyesalkan insiden tersebut. Semestinya tidak ada lagi murid yang dilarang ujian hanya karena belum membayar uang komite, padahal sekolah negeri telah mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

"Siswa di seluruh negeri ini tidak boleh dilarang mengikuti ujian sekolah. Itu hak dasar anak, apalagi hanya karena tidak membayar iuran komite," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6).

"Seandainya itu dilakukan oleh sekolah, P2G mempertanyakan mengapa sekolah kekurangan uang? Di mana fungsi dana BOS?" imbuh dia.