Pentingnya 3M dan 3T untuk putus penularan Covid-19

Masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

Ilustrasi tracing covid Pixabay

3T (Tracing, Testing, Treatment) atau Praktik 3T sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Akan tetapi, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar. 

Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarinvest) Monica Nirmala mengatakan, 3M banyak membicarakan tentang peran sebagai individu. Sementara 3T berbicara tentang bagaimana memberikan notifikasi atau pemberitahuan pada orang di sekitar untuk waspada.

"Pemeriksaan dini menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat, kita bisa menghindari potensi penularan ke orang lain," kata dia, dalam program webinar, Kamis (12/11).

Lalu untuk pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif Covid-19. Setelah diidentifikasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus melakukan isolasi atau mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

“Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing),” kata Monica.