Penyakit tidak menular masih diabaikan meski jadi peyebab kematian tertinggi

Dalam satu dekade terakhir, penyebab kematian paling banyak karena penyakit tidak menular.

Ilustrasi Freepik.

Selama satu dekade terakhir, penyakit tidak menular (PTM) telah menggantikan penyakit menular sebagai penyebab kematian terbesar pada populasi dunia. Tingginya prevalensi penyakit tidak menular juga memberikan tekanan pada ekonomi negara dan menghambat pembangunan.

Ketua Bidang Edukasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat Komnas PT, Rita Damayanti mengatakan, fifat PTM yang tidak memberikan efek kesehatan langsung, membuat kesadaran seseorang akan risikonya sangat rendah. Makanan dan minuman tinggi gula, garam, lemak, merokok, asupan sayur dan buah yang rendah sangat meningkatkan kemungkinan mengembangkan PTM.

Dia menyebut, menghindari faktor risiko PTM membutuhkan intervensi kebijakan pemerintah yang lebih tegas. Alat untuk mengendalikan faktor risiko PTM melalui kebijakan berbasis bukti merupakan cerminan dari keberadaan negara untuk melindungi hak warga negara atas kesehatan.

“Untuk mencegah penyakit tidak menular, tidak ada cara lain selain dengan menghindari faktor risikonya. Upaya ini tidak cukup hanya dengan promosi dan edukasi kesehatan saja, harus ada kebijakan yang secara komprehensif yang mengatur.” ujar Rita dalam keterangan resmi, Rabu (18/5).

Berdasarkan data, selama satu dekade terakhir, prevalensi obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat dua kali lipat, dari 10,50% pada 2007 menjadi 21,80% pada 2018.