Penyebab ketinggian Gunung Anak Krakatau menyusut

Penyusutan diperkirakan karena proses rayapan tubuh gunung api, yang disertai laju erupsi yang tinggi dari 24-27 Desember 2018.

Foto udara letusan gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12)./ Antara Foto

Hasil visual Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengonfirmasi penyusutan tinggi Gunung Anak Kratau. Dari tinggi semula 338 meter di atas permukaan laut (mdpl), saat ini tersisa 110 mdpl.

"Dari Pos PGA (Pos Pengamatan Gunung Api) Pasuruan, posisi puncak Gunung Anak Krakatau saat ini lebih rendah dibanding Pulau Sertung yang menjadi latar belakangnya," ujar Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Antonius Ratdomopurbo di Kementerian ESDM, Sabtu (29/12). 

Sebagai catatan, Pulau Sertung tingginya 182 meter, sedangkan Pulau Panjang 132 meter. 

"Volume Anak Krakatau yang hilang diperkirakan sekitar 150-180 juta m3, sementara volume yang tersisa saat ini diperkirakan antara 40-70 juta m3," jelas Purbo.

Untuk diketahui, Pulau Sertung merupakan sebuah pulau yang terletak di Selat Sunda yang memisahkan antara Pulau Sumatra dengan Pulau Jawa. Letaknya berdekatan dengan Pulau Panjang, Pulau Anak Krakatau, dan Pulau Rakata.