Perdana, CN 235 uji terbang dengan bahan bakar campuran minyak inti sawit

Penelitian dan pengembangan akan terus dilakukan nantinya hingga dapat menghasilkan produk J100.

Ilustrasi. foto beritabaik

Pesawat CN235-200 FTB milik PT Dirgantara Indonesia, Rabu (6/10) melakukan uji terbang dengan menggunakan campuran bahan bakar yang terdiri dari campuran 2,4% minyak inti sawit, bioavtur J2.4. Ini merupakan hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung dan Riset Teknologi dan Inovasi PT Pertamina Persero dengan menggunakan katalis merah putih.

Bioavtur ini merupakan salah satu produk bahan bakar nabati yang saat ini masuk dalam PSN (Program Strategis Nasional) Bahan Bakar Hijau. Keberhasilan Uji Terbang ini menjadi langkah awal dalam mendukung pengembangan Bioavtur sebagai bahan bakar rendah emisi untuk transportasi udara serta sebagai salah satu upaya mencapai ketahanan, keamanan dan kemandirian energi nasional.

Sebagai informasi, uji coba Bioavtur pertama di dunia, dilakukan maskapai Virgin Atlantik pada 2008 dengan campuran 25% bahan bakar nabati dari minyak kelapa. Sejak Juni 2011, penggunaan Bioavtur dengan campuran hingga 50% telah digunakan secara komersial. Untuk di Indonesia sendiri, baru memulai upaya produksi Bioavtur sejak 2015 dengan penerbitan Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2015, yang mana memasukkan transportasi udara dalam daftar wajib pencampuran bahan bakar nabati hingga 5% pada tahun 2025. Pada 2020, Pertamina dan ITB berhasil memproduksi green diesel D-100 yang 100% berasal dari bahan baku nabati.

Uji terbang pesawat CN235-200 FTB yang dilakukan pada 8-10 September 2021, mulai terbang dari Bandung-Jakarta-Bandung. Pesawat berangkat dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Soekarno Hatta dan pesawat akan kembali ke Bandara Husein Sastranegara.

"Hari ini, kita telah melihat sejarah baru, yaitu penerbangan perdana yang menggunakan bahan bakar nabati, yang memang kita tunggu selama ini dan pagi ini telah dicoba jarak Bandung-Jakarta dengan menggunakan bahan bakar nabati Pesawat CN235-200 FTB," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Seremoni Keberhasilan Uji Terbang Pesawat CN235 Menggunakan Campuran Bahan Bakar Bioavtur 2,4 Persen, Rabu (6/10), yang disiarkan pada kanal YouTube Kementerian ESDM.