Perpanjangan PSBB ada di tangan warga Jakarta

Menurut Anies, pemerintah dan para ahli epidemiologi bukan faktor penentu PSBB akan berlanjut atau tidak.

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5). Foto Antara/Sigid Kurniawan/POOL/foc.

Perpanjangan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta ada di tangan masyakarat. Gubernur DKI, Anies Baswedan mengungkapkan, jika warga ibu kota patuh terhadap aturan saat ini, maka masa new normal akan diberlakukan.

Sebab, menurut dia, bahwa pemerintah dan para ahli epidemiologi bukanlah faktor penentu PSBB akan berlanjut atau tidak. "Jadi yang menentukan PSBB, diperpanjang atau tidak sebenarnya bukan pemerintah atau para ahli. Tapi, perilaku masyarakat di wilayah PSBB. Bila masyarakat memilih taat, maka bisa berakhir. Bila tidak, terpaksa PSBB harus diperpanjang," kata Anies saat meninjau MRT di Jakarta, Selasa (26/5).

Anies berharap, masa PSBB kali ini merupakan perpanjangan yang terakhir dan masyarakat siap menjalani kehidupan normal baru dengan tetap mematuhi protokol kegiatan yang telah ditetapkan.

"Mudah-mudahan 4 Juni 2020, menjadi masa akhir PSBB. Lalu, kita bisa mulai transisi normal baru. Nanti, kami akan umumkan protokol-protokol di setiap sektor. Mulai protokol kegiatan perekonomian, peribadatan, sosial, dan budaya," ujarnya.

Diketahui, pemberlakuan PSBB di Jakarta, telah memasuki fase II dan akan berakhir pada 4 Juni 2020. langkah ini, salah satu upaya Pemprov DKI, menekan angka penularan dan penyebaran Covid-19.