Perubahan iklim picu ledakan hama penyakit tanaman

Jajaran Kementan didorong lebih giat dalam penerapan teknologi pertanian.

Rapat Koordinasi Program Kerja Ditjen Hortikultura Kementan 2021 di Kota Depok, Jabar, Jumat (25/9/2020). Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto meminta Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di bawah Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura agar tetap semangat melakukan tugasnya dalam monitoring OPT, baik di musim hujan maupun pada musim kemarau.

Hal itu disampaikan Prihasto menghadapi musim hujan di awal Oktober 2020, di sebagian wilayah Sumatera dan Sulawesi serta sebagian kecil Jawa, Kalimantan, Nusa Tengagara Barat (NTB) dan NTT.

Prihasto menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) tetap mendorong dan memacu jajaran di Kementan untuk lebih giat dalam penerapan teknologi pertanian. Ini dilakukan sebagai upaya pengelolaan OPT.

"Tujuannya tak lain untuk memastikan ketersediaan produksi hortikultura untuk tetap aman dan terjaga," ujarnya dalam keterangannya, Senin (28/9).

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, mengatakan bahwa perubahan iklim berimplikasi terhadap munculnya ras, strain, dan biotipe baru dari OPT.