Hari Guru Nasional harus menjadi titik balik perbaikan kualitas guru

Sesuai dengan semangat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang memprioritaskan SDM, guru harus menjadi skala prioritas dalam narasi tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua kanan) didampingi istri Franka Franklin (kedua kiri) berjoget bersama peserta upacara peringatan Hari Guru Nasional 2019 di halaman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2019). Peringatan Hari Guru itu sebagai bentuk penghargaan terhadap tenaga pendidik yang diperingati setiap 25 November./Antara Foto

Pemerintah diingatkan untuk memprioritaskan kesejahteraan guru. Jangan sampai misi Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki kualitas SDM tidak berjalan maksimal karena nasib guru tidak diperhatikan. 

Peringatan itu didengungkan seiring peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (25/11). Harus diakui, tidak sedikit guru yang saat ini mengajar dan mendidik siswanya dengan fasilitas pendidikan tidak memadai. Guru harus bekerja dengan jaminan hidup tidak kurang. 

Maka, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, diharapkan bukan sekadar seremoni. Sebaliknya, menjadi titik balik memperbaiki kualitas guru lebih layak. 

Anggota Komisi X DPR Andreas H Pareira menjelaskan, karena pada tahun pertama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin memprioritaskan pembangunan SDM, maka guru mesti menjadi skala prioritas dalam ide dan narasi besar pembangunan SDM. 

Pembangunan SDM tidak akan tercapai apabila sang pembangun, yakni guru tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Andreas mengatakan, guru bukan hanya pengajar yang bekerja mentransfer ilmu. Toh transfer ilmu dan pengetahuan sebenarnya dapat dilakukan dengan teknologi.