Peti jenazah lapuk, petak makam di TPU Rorotan amblas

Terdapat 10 petak makam amblas di sisi Timur TPU Rorotan Jakarta baru-baru ini.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau kesiapan Tempat Pemakaman Umum khusus jenazah yang terpapar Covid-19 di TPU Rorotan Jakarta Utara, Rabu (23/6)/Foto humas Pemprov DKI.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi lahan makam yang amblas di TPU Rorotan, Jakarta Utara, dengan pemadatan tanah dan pengecekan secara rutin.

“Setiap ada yang amblas, dengan segera kami rapikan kembali, langsung dipadatkan dan dibentuk petak makamnya. Yang baru-baru ini terjadi, terdapat 10 petak makam yang amblas di sisi Timur, tapi kondisinya tidak parah dan petugas juga langsung merapikan petak makam tersebut,” ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9).

Lahan makam yang amblas seringkali terjadi akibat peti jenazah yang sudah mulai lapuk. Maka, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta akan menambah dan memadatkan tanah di setiap petak makam. Kendati lahan makam bekas rawa, kata dia, sudah dilakukan pengurukan dan pemadatan tanah menggunakan alat berat. Sehingga, potensi lahan makam yang amblas diklaim kecil.

"Kami akan terus berupaya mengurangi kemungkinan potensi amblasnya tanah. Hal ini lumrah terjadi, bukan hanya pada pemakaman khusus Covid-19, tetapi juga pada pemakaman biasa, terutama yang menggunakan peti jenazah. Pengecekan lahan akan selalu rutin kami lakukan," ucapnya.

Sebelumnya, tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara terdiri dari berbagai blok untuk persemayaman terakhir jenazah pasien Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi nama blok Syuhada untuk tempat penguburan jenazah pasien Covid-19 beragama Islam. Sementara itu, blok Santo Yosef-Arimatea untuk penguburan jenazah pasien Covid-19 beragama Kristen Protestan dan Katolik.