Dompet Dhuafa audiensi dengan Polri

Dompet Dhuafa memutuskan tak memperpanjang penganiayaan oleh oknum polisi di aksi 22 Mei.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo usai bertemu perwakilan Dompet Dhuafa. Alinea.id/Alinea.id

Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa melakukan audiensi dengan Polri. Pertemuan diadakan untuk menindaklanjuti dugaan penganiayaan yang dilakukan aparat kepolisian kepada tim medis Dompet Dhuafa saat kerusuhan 22 Mei. 

Mediasi dilakukan oleh Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan dengan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri. Dalam mediasi, kedua belah pihak memutuskan untuk tidak memperpanjang persoalan yang terjadi.

Imam mengatakan, kedua belah pihak sepakat agar Polri menerbitkan Telegram Rahasia (TR) Mitigasi. TR itu bertujuan menghindari terjadinya tindak kekerasan terhadap tim medis manapun yang bertugas dalam persitiwa serupa. 

"Kami datang ke sini untuk audiensi, untuk berkomunikasi, dalam rangka memitigasi, mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, yang menimpa tim kemanusiaan dalam menjalankan perannya," ujar Imam di Humas Polri, Jumat (24/5). 

Imam mengatakan, pihaknya menyayangkan peristiwa yang menimpa tim medis Dompet Dhuafa saat bertugas di aksi 22 Mei di sekitar area Gedung Bawaslu. Apalagi saat itu tim medis menggunakan seragam dan banner yang menunjukkan perbedaan antara tim medis dengan para perusuh.