Kerumunan jelang Lebaran, PKS ingatkan jangan sampai panen kasus Covid-19

Animo masyarakat berbelanja jelang Lebaran sangat besar, picu kerumunan.

Kepadatan di sekitar Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (5/5/2021)/Foto Antara/Ricky Prayoga.

Pemerintah diminta menertibkan kerumunan masyarakat di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan jelang Idulfitri 1442 H guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Pasar dan mall ramai dikunjungi masyarakat. Sebagian besar dari mereka abai dengan protokol kesehatan. Pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi untuk memantau penerapan prokes di tempat-tempat publik. Siapkan aparat yang cukup untuk mengatur,  jangan sampai kerumunan dibiarkan. Kita tidak ingin panen kasus setelah lebaran,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021). 

Ia melanjutkan, Animo masyarakat untuk berbelanja jelang lebaran tahun ini memang sangat besar, seolah pelepasan setelah  lebaran tahun lalu masyarakat masih  menahan diri. "Kondisi ini tidak boleh dibiarkan agar tidak terjadi seperti yang dialami India.  Salah satu pemicu lonjakan kasus di India  adalah karena ribuan orang berenang dalam festival Kumbh Mela dan kondisi itu mirip dengan membludaknya pengunjung pasar dan mall di tanah air,” lanjut Netty. 

Untuk itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini meminta pemerintah menyiapkan skenario terburuk. “Apalagi saat ini varian baru Covid-19 sudah dikonfirmasi masuk ke Indonesia. Pemerintah harus siapkan skenario terburuk sebagai antisipasi. Bagaimana dengan sistem dan fasilitas kesehatan kita? apakah kita siap jika terjadi lonjakan kasus?” tambahnya. 

Netty juga melihat adanya potensi meningkatnya kegiatan wisata masyarakat saat libur lebaran dampak dari kebijakan larangan mudik. "Kemungkinan besar larinya ke tempat-tempat wisata yang dibuka pemerintah. Pemerintah daerah harus kerja ekstra untuk mengawasi penerapan prokes. Ini harus benar-benar disiapkan jika kita tidak ingin adanya klaster-klaster wisatawan,” bebernya.