PMK sebabkan produksi susu sapi di Jawa Timur turun 47,54%

Pemerintah pusat perlu membuat alternatif bagaimana secepatnya peternak sapi perah di Jawa Timur kembali seperti semula.

Ilustrasi. Unplash

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit infeksi yang menular dan mematikan. Penyakit ini menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan sebagainya. Adanya penyakit ini menjadi salah satu ancaman yang sangat serius terhadap perekonomian Indonesia, khususnya pada peternakan sapi.

Selama perkembangan PMK ini, ada berbagai dampak buruk yang dialami para peternak sapi perah di Jawa Timur.

Dalam konferensi pers yang tertajuk “Greenfields Perkuat Ketahanan Pangan Bangsa dengan Bangkitkan Kiprah Peternak Susu Lokal” oleh Greenfields yang digelar secara daring, Rabu (31/8), Kepala Dinas Peternakan Pemprov Jawa Timur Indyah Aryani menyampaikan dampak yang dialami peternak Jawa Timur dari penyakit PMK.

“PMK sangat berdampak kepada peternak kami. Populasi ternak sapi perah kami terjadi penurunan. Yang awalnya 350.000-an, sekarang terjadi pengurangan kurang lebih 3,4%,” ujar Indyah.

Untuk itu, Dinas Peternakan Jawa Timur terus mengambil berbagai kebijakan, seperti menyediakan bibit betina yang produktif maupun kebijakan lainnya yang akan dipersiapkan untuk mengatasi akibat kondisi PMK.