Polda Metro bantah status Siaga 1 karena pergerakan teroris di Jakarta

Kabid Humas Polda Metro Jaya membantah kebenaran informasi yang menyebut adanya pergerakan teroris di Jakarta.

Sejumlah anggota Densus 88 menjaga ketat kendaraan taktis yang membawa tiga orang terduga teroris setelah penggerebekan di Gempol, Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Dalam penggerebekan di tiga lokasi di Tangerang tersebut, Tim Densus 88 mengamankan tiga orang terduga teroris dan satu orang istri anggota teroris./Antara Foto

Polda Metro Jaya membantah kabar yang menyebut adanya pergerakan teroris di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono juga menampik pihaknya memberlakukan status Siaga 1.

Informasi tersebut menyebar melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Disebutkan bahwa jajaran kepolisian Polda Metro Jaya memberlakukan status Siaga 1 sejak semalam. Hal tersebut dilakukan karena adanya pergerakan jaringan teroris di Jakarta.

“Tidak ada,” kata Argo Yuwono saat dikonfirmasi Alinea, Rabu (23/5).

Informasi Siaga 1 tersebut juga menyebutkan agar petugas kepolisian yang berjaga malam tadi mewaspadai orang yang tidak dikenal. Menyebarnya informasi tersebut setelah terjadinya penyerangan dua orang tidak dikenal di Mapolsek Maro Sebo, Jambi.

Polisi juga sudah mencabut status Siaga 1 yang sempat diberlakukan sejak serangan teroris di Surabaya. Sayangnya setelah pencabutan status siaga satu tersebut, penyerangan terhadap aparat kepolisian kembali terjadi.