Polri benarkan satu WNI terlibat bom Filipina

Pelaku serangan bom diduga kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) didampingi Wakapolri Komjen Pol Syafruddin (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/7)/Antara Foto

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, membenarkan adanya seorang WNI yang diduga terlibat serangan bom di Filipina Selatan pada 31 Juli 2018 lalu. Serangan bom tersebut diduga melibatkan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

“Iya, ini sedang dikoordinasikan,” kata Syafruddin di Kantor Chief de Mission (CdM) Indonesia untuk Asian Games 2018 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis (2/8).

Dilansir dari Reuters, tragedi ledakan tersebut berasal dari sebuah bom mobil yang dihentikan oleh tentara setempat. Tentara yang berjaga di pos, sempat berbicara dengan pengemudi yang berada seorang diri di dalam. Ia kemudian meninggal dalam ledakan yang terjadi pukul 05.45 waktu setempat.

Intelijen setempat mengatakan bom tersebut diduga merupakan bom bunuh diri. Bahkan, seorang tentara yang menyaksikan insiden itu mengatakan, sang pengemudi berbicara menggunakan bahasa negara lain.

Pengemudi itu lah yang diduga merupakan WNI yang terlibat ledakan dari bom rakitan di dalam mobil. Wakapolri menyebutkan, saat ini pihak Indonesia sedang berkoordinasi dengan sejumlah lembaga dan kepolisian Filipina.