Polri akan bentuk tim khusus usut tewasnya mahasiswa Kendari

Tim investigasi gabungan Polri bersama IMM untuk mengetahui asal mula peluru tajam.

Sejumlah mahasiswa duduk di depan ruang gawat darurat RS Ismoyo Kendari saat menanti jenazah rekannya yang tewas tertembak di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019). Aksi mahasiswa yang menolak UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP di Kendari berakhir ricuh, di mana satu orang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Haluoleo, Immawan Randy (21) tewas akibat benda tajam di dada sebelah kanan yang diduga luka tembak./Antara Foto

Polri akan membentuk sebuah tim khusus untuk menyelidiki mahasiswa Universitas Halu Oleo bernama Randi yang tewas saat turun melakukan demo di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Tim khusus itu dibentuk untuk mengetahui asal peluru tajam.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal menegaskan, aparat keamanan tidak dibekali oleh peluru tajam. Maka, perlu ada tim khusus yang terdiri dari pihak-pihak terkait untuk mengungkapkan asal mula peluru tajam jika terbukti.

"Bila hasilnya luka tembak, Polri akan membentuk tim investigasi gabungan bersama IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) untuk mengetahui asal mula peluru tajam," kata Iqbal.

Iqbal meminta agar semua pihak menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan oleh dokter untuk memastikan alasan tewasnya Randi.

"Autopsi dilakukan di tempat netral dan disaksikan polisi, dokter, keluarga korban dan perguruan tinggi. Kita lihat hasilnya," ucapnya.