Positivity rate di Jakarta di atas standar WHO

Pemprov DKI gencar melakukan active case finding atau mencari kasus baru Covid-19.

Petugas mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan warga saat mengikuti swab tes di RS Pertamina Jaya, Jakarta, Selasa (05/05/20). Foto Antara/Indrianto Eko Suwarso

Pemprov DKI secara kumulatif telah melakukan pemeriksaan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sampai 12 Juli 2020 sebanyak 399.249 sampel. Angka tersebut, melampaui standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar 5%.

"Pada 12 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 3.429 orang, 2.893 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 279 positif dan 2.614 negatif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Dwi Oktavia, di Balaikota, Senin (13/7). 

Selanjutnya, dia menjelaskan, untuk testing rate pada pemeriksaan PCR di Jakarta, yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah 26.632 tes per 1 juta penduduk. 

Kemudian, dalam periode satu minggu terakhir yaitu 6-12 Juli 2020, telah dilakukan 3.569 tes per 1 juta penduduk per minggu. 

Dwi Oktavia menyatakan, jumlah ini telah melebihi target WHO 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu. Namun, positivity rate testing PCR seminggu terakhir, yaitu 5,5%. Sedangkan menurut WHO, positive rate idealnya berkisar kurang dari 5%.