Potensi sejuta pasien corona di balik keengganan Jokowi terapkan lockdown

"Saya perkirakan hari ke-50 ledakan dalam satu juta pasien akan terjadi."

Ilustrasi Covid-19. Foto Unsplash/Amin Moshrefi

Pemerintah bersikeras menolak penerapan lockdown atau karantina wilayah dalam menangani pandemi Covid-19 di tanah air. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu ledakan penularan hingga satu juta pasien di bulan depan.

Dalam rapat terbatas penanggulangan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo mengatakan kebijakan yang diambil adalah dengan melakukan pembatasan sosial berskala besar. 

"Saya minta pembatasan sosial berskala besar. Physical distancing dilakukan lebih tegas, lebih disiplin, dan lebih efektif lagi. Sudah saya sampaikan bahwa perlu didampingi adanya kebijakan darurat sipil," kata Presiden, Senin (30/3).

Ia juga mengingatkan agar pemerintah daerah mengikuti kebijakan ini dan tak melakukan karantina wilayah. Sejumlah daerah memang telah membuat keputusan untuk menerapkan karantina wilayah dalam menangani coronavirus.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebut alasan pemerintah tak menerapkan lockdown. Menurutnya, pemerintah tak mau mengambil risiko penularan yang makin meluas akibat pemberlakuan lockdown. Hal ini dengan berkaca pada penerapan karantina wilayah yang dilakukan oleh negara lain.