Potong dana pendidikan, Mendikbud 'dicari' BEM Seluruh Indonesia

BEM SI dorong Mendikbud potong anggaran infrastruktur, bukan dana pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Foto Antara/Aprillio Akbar.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi media #MendikbudDicariMahasiswa pada akun media sosial Twitter, menyusul akan dipotongnya dana pendidikan.

Tagar #MendikbudDicariMahasiswa trending topic di Twitter Indonesia mencapai 25.000 twit hingga Selasa (2/6) pukul 21:12 WIB. 

Dana pendidikan yang akan dipotong yakni tunjangan guru sebesar Rp3,3 triliun, tunjangan profesi guru PNS dari Rp53,8 triliun menjadi Rp50,8 triliun, penghasilan guru PNS dari Rp698,3 triliun menjadi Rp454,2 triliun, Dana BOS dari Rp54,3 triliun menjadi Rp53,4 triliun, BOP PAUD dari Rp4,475 triliun menjadi Rp4,014 triliun, dan BOP kesetaraan dari Rp1,477 triliun menjadi Rp1,195 triliun.

"Dana pendidikan sangat penting dalam menjaga keberlangsungan proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Anggaran infrastruktur dan transportasi padahal bisa menjadi solusi dibanding menggunakan dana abadi pendidikan,"  kata Ketua BEM SI, Remi Hastian, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

BEM SI juga menyoroti pembatalan ujian nasional atau UN. Remi menilai ujian sekolah tidak dapat dijadikan standar kelulusan sebagai pengganti UN karena hanya dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.