PPKM tidak efektif, Satgas Covid-19: Masyarakat tak patuh prokes

Wiku menilai, inti dari keberhasilan PPKM di Pulau Jawa dan Bali apabila masyarakat patuh terhadap prokes.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Selasa (17/11/2020)./YouTube Sekretariat Presiden.

Satgas Penanganan Covid-19 menilai masih ada masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Ini jadi penyebab tidak efektifnya pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Selama pemberlakuan PPKM Jilid I, masih banyak ditemukan masyarakat yang belum patuh terhadp prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), termasuk juga masih banyak melakukan mobilitas yang keduanya dapat meningkatkan risiko penularan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Selasa (2/2).

Wiku menilai, inti dari keberhasilan PPKM di Pulau Jawa dan Bali apabila masyarakat patuh terhadap prokes seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai air serta sabun. Selain itu, keberhasilan PPKM ditentukan dengan pengawasan ketat oleh pemerintah daerah (pemda).

Kendati demikian, Wiku mengatakan, pemerintah akan mengkaji ulang pelaksanaan sejumlah kebijakan dalam rangka menekan laju penularan Covid-19. Hanya saja, dia merasa, berbagai kebijakan perlu didukung masyarakat seperti patuh terhadap prokes.

"Terpenting yang harus dilakukan kita semua untuk mengurangi peningkatan kasus positif adalah dengan secara disiplin mematuhi prokes 3M, sehingga risiko penularan dapat dimininalisasi sekaligus melindungi diri dan orang terdejat dari penularan," terang Wiku.