Prabowo keluhkan kecilnya anggaran belanja alutsista

Menurut Prabowo, anggaran belanja alutsista Indonesia terbilang kecil jika dibanding negara tetangga.

Menteri Pertahanan Prabowo (kiri) mengamati kendaraan taktis (rantis) pada pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12). /Antara Foto

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji akan terus berupaya meningkatkan anggaran belanja alat utama sistem senjata (alutsista). Menurut dia, jumlah anggaran belanja alutsista Indonesia masih terbilang kecil jika dibanding negara-negara tetangga.

"Anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai 1% dari GDP (gross domestic product) kita atau dari produksi domestik bruto kita," kata Prabowo di Gedung Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (3/12). 

Kemhan mengantongi anggaran sebesar Rp131 triliun dari APBN 2020. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk keperluan belanja pegawai. Untuk belanja alutsista, Prabowo mengalokasikan sebanyak 30% anggaran Kemhan. 

"Itu masih tidak cukup. Kita baru sekitar 0,8% (dari GDP), sementara tetangga-tetangga kita ada yang 2%, ada yang 3%. Jadi, ini yang sedang saya perjuangkan supaya kita juga bisa anggarannya ditingkatkan," ujar dia. 

Sebelumnya, Prabowo sempat menghadiri pameran industri alat pertahanan dan keamanan (apalhankam) dalam negeri di pelataran Gedung Kemhan. Pameran itu diselenggarakan Kemhan bekerja sama dengan Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas).