Presiden Jokowi harap bonus demografi tidak menjadi beban

Jokowi tidak ingin Indonesia terus-terusan menjadi negara berkembang.

Presiden Jokowi berharap bonus demografi tidak menjadi beban. YouTube/Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyuarakan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Sebab, bakal menghadapi bonus demografi atau usia produktif lebih banyak daripada yang tidak.

"Jumlah pemuda sekarang ini sangat besar, struktur demografi Indonesia sekarang ini didominasi oleh generasi muda. Tahun 2023, jumlah penduduk kita sudah 280 juta, pemudanya untuk usia 15-30 sudah di angka 66,3 juta," kata Jokowi dalam sambutannya pada Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2).

Jokowi menekankan pentingnya pemuda berperan mendukung Indonesia melompat menjadi negara maju. Menurutnya, bonus demografi dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar berdampak positif bagi kemajuan negara.

"Yang namanya pemuda ini sangat penting sekali bagi negara kita. Bonus demografi yang kita dapatkan jangan sampai menjadi beban, tetapi mestinya menjadi modal kita untuk melompat maju, menjadi negara yang adil, makmur, dan berkemajuan, Indonesia maju," tutur Jokowi.

Kemudian, Jokowi mencontohkan Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang yang sudah menjadi negara maju. Selain pengembangan SDM, ujar Jokowi, kunci lain agar Indonesia maju adalah memiliki produk yang dibutuhkan negara lain sehingga ketergantungan.