Presiden beri perintah agar petani percepat masa tanam sebelum kemarau

Ini untuk mengantisipasi dampak kekeringan dan krisis pangan di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saat menyampaikan keterangan pers penanganan COVID 19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/03/20). Foto Antara Sigid Kurniawan.

Presiden Joko Widodo meminta para petani mempercepat masa tanam menjelang musim kemarau di masa pandemi Covid-19. Karena itu, Presiden memerintahkan jajarannya agar memastikan bibit dan pupuk yang dibutuhkan para petani tersedia dan dengan harga terjangkau.

Menurut Jokowi, para petani harus memanfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. Hal ini penting untuk menjamin ketersediaan pangan di tengah wabah corona yang terjadi. Ketiadaan bahan pangan di masa pandemi, akan semakin menyulitkan kehidupan masyarakat. 

"Kita harus manfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. Harus dipastikan petani tetap berproduksi. Harus tetap bertanam dengan menerapkan protokol kesehatan. Ketersediaan sarana prasarana pertanian, baik yang berkaitan dengan bibit dan pupuk, harus benar-benar ada dan harganya terjangkau," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang dilakukan secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/5).

Agar dapat tetap berproduksi, pemerintah juga telah menyiapkan stimulus ekonomi yang dikhususkan bagi para petani. Presiden menginstruksikan agar hal ini kembali dibahas lebih rinci untuk memastikan aktivitas pertanian dapat berlangsung dengan baik.

Stimulus ekonomi yang dimaksud, sempat disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas 28 April 2020 lalu. Saat itu, dia menyampaikan bahwa pemerintah akan memberi insentif senilai Rp600.000 bagi 2,44 juta petani agar bisa menanam di periode berikutnya.