Puncak pandemi belum terlewati, rem darurat Covid-19 jangan setengah hati 

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada 11-24 Januari tidak akan efektif kalau bukan berupa larangan.

Ilustrasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Alinea.id/Bagus Priyo

Penambahan jumlah kasus harian pasien positif Covid-19 kembali memecahkan rekor, Rabu (6/1) lalu. Pada hari itu, ada tambahan 8.854 kasus baru. Dengan tambahan itu, total kasus positif Covid-19 yang dicatat pemerintah sepanjang pandemi telah mencapai 788.402 kasus. 

Rekor penambahan kasus Covid-19 juga tercatat tiga hari sebelumnya atau pada Minggu (3/1). Ketika itu, total ada tambahan 8.369 kasus positif Covid-19 yang baru. Artinya, ada dua rekor penambahan jumlah kasus Covid-19 tercatat hanya dalam sepekan. 

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut momen-momen libur panjang pada pengujung 2019 sebagai biang keladi naiknya jumlah kasus Covid-19 secara signifikan. Menurut dia, publik cenderung abai menjalankan protokol kesehatan pada masa liburan.

"Memang terjadi fluktuasi kasus dan lonjakan-lonjakan kasus ini terjadi pada saat liburan panjang rupanya. Kepatuhan masyarakat terlihat menurun pada saat liburan," kata Wiku dalam dialog virtual bersama sejumlah duta besar RI di luar negeri sebagaimana ditayangkan akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (5/1).

Wiku mencontohkan tren lonjakan kasus Covid-19 periode Maret-Juli. Dipengaruhi momen liburan Idul Fitri, kasus Covid-19 melonjak dari sekitar 1.107 kasus menjadi 37.342 kasus. Jika dihitung per bulan, lonjakan kasus juga tercatat pada periode Agustus-Oktober, yakni dari 39.354 naik menjadi 66.578 kasus.