Putra Nababan tuding LADI tidak profesional

"Alasan yang dibuat-buat. Kinerja yang tidak profesional merusak nama baik Indonesia dan membuat kecewa rakyat," ujar Putra.

Putra Nababan. Foto dokumentasi DPR RI.

Anggota Komisi X DPR, Putra Nababan, menuding, Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) bekerja tidak profesional. Akibatnya, bendera Merah Putih tak berkibar di podium ajang Thomas Cup 2020. 

Padahal, prestasi tim Indonesia ini sudah ditunggu sejak 19 tahun terakhir. Seperti diketahui, tidak berkibarnya bendera Merah putih karena adanya surat dari World Anti-Doping Agency (WADA) yang menyatakan Indonesia tidak patuh pada penegakan standar anti-doping karena tidak mengikuti Test Doping Plan (TDP) yang dibuat pada 2020.

"Apa sulitnya LADI, sebagai lembaga anti-doping Indonesia menyurati WADA, untuk memberitahukan kondisi kompetisi di Indonesia yang terhenti akibat pandemi sehingga tidak bisa memenuhi ketentuan 700 sampel," ujar Putra melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/10).

LADI beralasan ada pergantian pengurus yang menghambat respons terhadap permintaan WADA. Politikus PDIP itu berpendapat, masalah tersebut tak bisa dijadikan alasan karena pengurus di level menengah masih dapat tetap bekerja walaupun terjadi pergantian kepengurusan di tingkat atas. 

"Alasan yang dibuat-buat. Kinerja yang tidak profesional merusak nama baik Indonesia, merugikan timnas dan pemain kita serta membuat kecewa rakyat," ujar Putra.