Ramai-ramai mengecam bom Gereja Katedral Makassar

Umat Islam, Katolik, Kristen dan lainnya diimbau tetap jaga kedamaian.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat menjenguk korban bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (29/1)/Foto Humas Polri.

Umat beragama diimbau untuk menjaga kedamaian menyikapi teror bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Polri pasti berupaya mengungkap pelaku dan jaringannya.

"Untuk seluruh umat beragama baik Muslim, Katolik, Kristen dan lainnya untuk tetap menjaga kedamaian, ketertiban. Jika mendapatkan keganjilan, kiranya dapat dilaporkan kepada polisi atau pihak-pihak yang terkait," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud kepada wartawan, Minggu (28/3/2021).

Marsudi mengutuk keras peristiwa tersebut. Untuk itu, umat Katolik di seluruh Indonesia yang akan melakukan ibadah Paskah, dia berharap bisa terus berkoordinasi dengan keamanan setempat.

"Bagi warga NU diharapkan dapat turut serta menciptakan rasa aman di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo menilai teror di Makassar merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peradaban manusia. Romo Benny menegaskan terorisme tidak ada kaitannya dengan agama manapun karena teror adalah musuh kemanusiaan.