Respons Kemenag soal salah cetak Al-Qur'an terbitan BWA

Informasi kesalahan cetak dalam mushaf Al-Qur'an ini merupakan yang ketiga diterima Kemenag sejak April 2022.

Ilustrasi Al-Qur'an. Freepik

Kesalahan cetak pada lembaran mushaf Al-Qur'an yang diterbitkan Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA) kembali beredar di media sosial. Informasi tersebut sebelumnya beredar pada April dan Oktober 2022. 

Dengan demikian, informasi itu merupakan kali ketiga yang beredar di masyarakat. Kesalahan cetak kali ini terdapat dalam surah Al-Kahfi ayat 8, kata lajaa’iluuna tertulis lajaahiluuna.

"Pak Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, ini ada Al-Qur'an cetakan Kemenag RI salah cetak di surah Al-Kahfi ayat 8. Huruf ع diganti ه. Saya tanyakan kepada para kiai, betul bahwa telah terjadi kesalahan cetak. Mohon perhatian panjenengan," demikian kicau salah seorang netizen melalui Twitter.

Kementerian Agama (Kemenag) pun angkat bicara. Dalam situs webnya, Kemenag kembali memuat klarifikasi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat pada April lalu.

Kala itu, Kepala LPMQ, Muchlis M. Hanafi, menyampaikan, mushaf Al-Qur'an tersebut adalah pesanan Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA) kepada penerbit Mulia Abadi Bekasi. Pun tidak melalui proses pentashihan lembaganya.