PSI sebut reuni 212 sekedar pertahankan eksistensi, demi jaga nilai tawar

Sejak Prabowo berada dalam pemerintahan, eksistensi PA 212 dinilai semakin kempis.

Reuni 212 pada tahun 2018. Pada tahun ini, Reuni 212 akan diselenggarakan kembali namun sejumlah pihak menilai gerakan tersebut telah kempis./Antara Foto

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 tidak bermanfaat bagi masyarakat. PSI bahkan menyebut acara tersebut, tidak dibutuhkan oleh masyarakat. 

Juru Bicara PSI Dede Prayudi mengatakan, reuni PA 212 tak memiliki manfaat bagi masyarakat. Apalagi reuni tersebut dilaksanakan pada hari Senin yang merupakan hari kerja. 

"Hari Senin itu sedang ramai-ramainya orang beraktivitas. Kendaraan itu sedang ramai-ramainya. Jadi ya menurut saya, masyarakat banyak tidak membutuhkan ini," ujarnya kepada Alinea.id, Minggu (1/12).

Meski dijamin Undang-Undang, Dede melihat, aksi reuni yang dilakukan PA 212 sudah tidak bermanfaat bagi masyarakat. Dede menyebut bahwa kelompok 212 justru ingin show of power yakni menunjukkan kekuatan mereka masih besar.

Selain itu, bagi Dede reuni PA 212 ini hanya bagian dari strategi untuk mempertahankan eksistensi. Agar tetap memiliki nilai tawar dan dipakai kembali bagi politisi yang membutuhkan jasa mereka.