Revitalisasi trotoar di Jakarta: Manjakan pejalan kaki atau PKL?

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi 9 titik trotoar di Jakarta.

Pemprov DKI merevitalisasi beberapa titik trotoar di Jakarta. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Sore itu, Rinaldi merasa sangat jengkel. Pengendara sepeda motor dari Kalimalang, Jakarta Timur ini melintasi Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat yang sedang dalam keadaan macet. Adanya pengerjaan pelebaran trotoar, yang memakan badan jalan, membuat lalu lintas padat merayap. Sebuah ekskavator terparkir di pinggir jalan. Kabel-kabel bekas galian pembongkaran trotoar makin terlihat semrawut.

Terkait wacana memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di atas trotoar, Rinaldi tak setuju.

“Kalau ada pedagang di trotoar, pembeli yang menggunakan kendaraan pasti akan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Itu sudah pasti akan memicu kemacetan,” ujar Rinaldi saat ditemui Alinea.id di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).

Wilson dan Cindy, pejalan kaki yang melintasi trotoar Jalan Cikini Raya pun tak sepakat kalau nantinya trotoar dimanfaatkan sebagai tempat berdagang.

“Sebab dikhawatirkan bisa mengganggu hak pejalan kaki karena haknya semakin sempit,” kata Wilson.