Respons insiden Surabaya, ribuan orang di Mimika turun ke jalan

Ribuan orang akan menemui Ketua DPRD Kabupaten Mimika untuk menyampaikan aspirasi. Aparat keamanan mengamankan aksi itu.

Massa melakukan aksi di Jayapura, Senin (19/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang. Antara Foto

Lebih dari seribu orang warga dari berbagai wilayah di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, pagi ini turun ke jalan. Mereka bersama-sama menyuarakan aspirasi anti-rasisme. Aksi ini merupakan buntut dari insiden pengepungan dan penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, 16 Agustus 2019 lalu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (21/8) pagi, massa bergerak dari berbagai arah menuju titik kumpul di halaman depan Kantor DPRD Kabupaten Mimika di Jalan Cenderawasih Kota Timika, Papua. Massa terdiri atas berbagai kalangan, baik orang dewasa, orang tua, kaum perempuan hingga anak-anak.

Karena aksi ini, sejumlah sekolah di Mimika diliburkan. Peserta demo membawa spanduk bertuliskan kalimat-kalimat menentang tindakan rasisme. “Kami Papua Cinta Damai" adalah salah satu spanduk yang mereka bawa.

Mereka juga meneriakkan yelyel dan nyanyian. Di saat yang sama, mereka juga mengecam pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Agar aksi berjalan damai, koordinator demonstran mengingatkan massa aksi agar tidak melakukan tindakan anarkistis, seperti merusak fasilitas umum dan lainnya. Berbicara menggunakan mikrofon, koordinator aksi mengajak massa aksi mengutamakan demo damai dan menyampaikan aspirasi di muka publik secara baik.