Ridwan Kamil: Jumlah kasus Covid-19 jauh lebih besar dari yang terdata

Ridwan Kamil mendorong pemerintah untuk melaksanakan lebih banyak rapid test guna mendeteksi infeksi coronavirus.

Petugas medis malakukan rapid test covid-19 dari sampel darah yang telah diambil secara door to door dari sejumlah kecamatan di stadion Patriot Candrabhaga, kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). Foto Antara/Paramayuda

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini jumlah kasus infeksi Covid-19 di tanah air berkali-kali lipat lebih besar dari data yang tersedia. Karena itu, dia meminta pemerintah memperbanyak pelaksanaan rapid test sebagai deteksi dini infeksi coronavirus pada lebih banyak warga.

"Saya yakin kasus-kasus ini berlipat-lipat. Tapi karena kecepatan mengetesnya enggak sebanyak yang diharapkan, maka datanya seolah datang sendiri. Padahal saya yakin berlipat-lipat," kata Ridwan saat melakukan teleconference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jumat (3/4).

Keyakinan mantan Wali Kota Bandung yang kerap disapa Kang Emil ini berasal dari hasil rapid test yang dilakukan Pemprov Jawa Barat. Dari 15 ribu orang yang mengikuti tes massal, terdapat 677 orang yang mendapat hasil positif Covid-19.

Merujuk data resmi pemerintah Indonesia hingga Jumat (3/4), Jawa Barat menjadi provinsi kedua dengan jumlah kasus coronavirus terbanyak, yaitu 225 kasus dengan 25 orang meninggal. DKI Jakarta masih menjadi lokasi dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 971 dengan 90 orang meninggal.

Jawa Barat menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang melakukan uji rapid test mandiri. Mereka tak menunggu distribusi alat dari pemerintah pusat, karena pemprov telah melakukan pembelian langsung ke Korea Selatan.