Isyarat Ridwan Kamil minta pusat beri dana besar penanganan Covid-19 di Jabar

Terjadi lonjakan warga yang membutuhkan bantuan di Jabar dari 9,4 juta jiwa menjadi 38 juta jiwa.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Medagri Tito Karnavian _kanan_, memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi Covid_19 di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/03/20). Foto Antara Novrian Arbi.

IGubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memberi isyarat agar pemerintah pusat mengalokasikan anggaran lebih besar untuk membantu Pemprov Jabar menangani Covid-19. Hal ini lantaran masyarakat yang membutuhkan bantuan meningkat dari 9,4 juta jiwa menjadi 38 juta jiwa atau setara dengan dua per tiga dari total 50 juta jiwa populasi di Jabar

“Jadi, bapak dan ibu, dua per tiga rakyat Jawa Barat hari ini meminta tanggungan dari negara. Dari 9,4 juta jiwa sekarang lompat menjadi 38 juta jiwa,” kata Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam seminar virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis  (7/5).

Dia mengisyaratkan adanya ketidaktepatan pemberian anggaran dari pemerintah pusat. Provinsi Jabar yang memiliki jumlah penduduk lebih besar, diberi anggaran yang lebih sedikit dari provinsi lain yang penduduknya lebih sedikit. Contohnya berkaitan dana desa yang dibagikan berdasarkan jumlah desa bukan jumlah penduduk.

“Jadi, ada ketidakadilan fiskal. Cara pemerintah pusat memberikan dana kepada daerah, proporsi penduduk itu tidak pernah dijadikan patokan. Dan terasanya itu pada saat Covid-19, anggaran sedikit penduduk kita (Jabar) banyak, sementara provinsi lain penduduknya sedikit anggarannya lebih banyak, maka menolong orangnya akan lebih berkualitas,” katanya menjelaskan.

Terkait penanganan Covid-19, mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan Pemprov Jabar telah mampu mengetes kurang lebih 2.000 sampel per hari dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 15 laboratorium. Lokasi pengetesan masih akan diperbanyak dengan tambahan tempat-tempat kerumunan seperti pasar tradisional.