Rindukan Gus Dur, Luhut tegaskan tak ingin bungkam kritik

Luhut menilai beberapa pihak memperkeruh keadaan di tengah Covid-19.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020)/Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan merasa miris dengan situasi kehidupan bernegara saat ini, di tengah pandemi coronavirus (Covid-19).

Menurut Luhut, masih banyak ujaran kebencian dan fitnah yang terus dipelihara di tengah-tengah masyarakat. Bahkan situasinya sudah melampaui batas.

"Belakangan, saya melihat dinamika yang terjadi sudah sangat melampaui batas ini. Saya tidak habis pikir, mengapa di tengah suasana pandemi seperti saat ini, ujaran kebencian dan fitnah terus dipelihara di tengah-tengah kita?" tulis Luhut dalam keterangannya, Kamis (9/4).

Luhut merasa heran, di saat masyarakat harus bersatu melawan musuh bersama seperti Covid-19, mengapa negara masih diselimuti oleh sentimen sekretarian. Artinya masih ada yang mencari-cari perbedaan tanpa sedikitpun berpikir persatuan.

Dalam situasi ini, ia mengaku merindukan sosok Presiden Ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Salah satu tokoh inspirator Luhut.