Risma temukan kasus pemotongan dan pungli BST di Kota Tangerang

Aryanih, warga penerima BNPT, mengaku, dimintai uang kresek pihak tertentu terkait program bantuan yang diterimanya dari Kemensos.

Warga menunjukkan uang tunai saat penyaluran bansos tunai tahap VIII di Kantor Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (13/11/2020). Foto Antara/M. Bagus Khoirunas

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kesal mendapati dugaan pemotongan Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Tangerang, Banten. Pemotongan dilakukan oknum pendamping keluarga penerima manfaat (KPM).

Mantan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur itu memergoki saat sidak penerima BST, Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT/program sembako di RT 03/ RW 03, Kota Tangerang, Banten, Rabu (28/7). 

Aryanih, warga penerima BNPT, mengaku dimintai uang kresek pihak tertentu terkait program bantuan yang diterimanya dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.

"Seharusnya ibu tidak mau dimintai uang kantong kresek atau apa pun namanya (pengutan liar/pungli) oleh pihak tertentu. Sebab, hak ibu penuh dan tanpa pemotongan sedikit pun. Ibu jangan takut saya jamin ya, jadi tulis surat soal ini kepada saya," tutur Risma dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7) malam.

Selain itu, seorang warga penerima BPNT lainnya, Aryanih mengaku, harga barang komponen yang diterimanya tidak sesuai atau tidak genap Rp200.000 per bulan.