RS di DKI hampir kolaps, Buperta Cibubur diusulkan jadi tempat isolasi

Tingkat keterisian tempat tidur sakit (RS) di DKI Jakarta sudah mencapai 96%.

Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik. Foto Dokumentasi DPRD DKI.

Penambahan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan. Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik mengusulkan Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur (Buperta Cibubur), Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala, bergejala rendah, dan bergejala sedang.

Ia menilai, usulan tersebut perlu dipertimbangkan, karena tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit (RS) di DKI Jakarta sudah mencapai 96%. “Makanya, saya akan mendorong Buperta Cibubur diisi dengan pasien tanpa gejala atau gejala sangat ringan dan tidak dalam keadaan atau kondisi hamil," ucap Taufik dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6).

Penggunaan Buperta Cibubur sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 penting, mengingat perlu mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di RS yang hampir kolaps. Ia pun mengaku akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau jajarannya. Di Buperta Cibubur, kata dia, ada beberapa aula dan ruang pertemuan yang bisa digunakan sebagai ruang isolasi.

Lalu, lapangannya juga bisa didirikan tenda-tenda digunakan pasien Covid-19 bergejala rendah. “Tendanya juga memadai, ada alat kesehatan yang sesuai peruntukan untuk triase dan sesuai standar kesehatan penanganan Covid-19," tutur Taufik.

Diketahui, penambahan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 8.348 pada Senin (28/6). Untuk kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak adalah Cengkareng 370 kasus. Disusul  Kecamatan Kebon Jeruk 353 kasus.