Wali Kota Jakarta Utara bantah ada penolakan warga Sunter yang digusur

Pemprov DKI sebut tidak ada warga yang menuntut pekerjaan meskipun telah digusur.

Pemulung mencari sisa puing saat terjadi penggusuran di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (18/11/2019). Pemerintah Kota Jakarta Utara bersama 1.500 personel gabungan dari kepolisian, Satpol PP, dan PPSU melakukan penggusuran bangunan liar untuk mendukung program pemerintah dalam menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter./Antara Foto

Penataan kawasan di Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Jaya dan Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok pada Kamis lalu (14/11) berujung bentrok antara kelompok yang menolak penggusuran dengan petugas Satpol PP. 

Warga yang digusur mengaku sebagai pendukung Anies Baswedan saat Pilgub DKI 2017 dan menagih janji sang Gubernur. Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko angkat suara atas kejadian tersebut. 

Sigit menegaskan, mereka yang menolak digusur tidak mengikuti pemilihan kepala daerah di Jakarta. 

"Cek saja, di daftar pemilih sementara maupun daftar pemilih tetap, mereka ada tidak. Mereka tidak pemilu dan tidak terdaftar di TPS dan DPT kok," ujar Sigit pada Senin (18/11) di Balai Kota DKI Jakarta.

Sigit menyebut mereka yang menolak adalah pendamping warga setempat, bukan warga Sunter yang kena penggusuran. Hanya disebut sebagai pendamping warga.