Sebagian dari 1.900 korban banjir Cipinang Melayu kembali dari pengungsian

Warga kembali ke rumah masing-masing karena tinggi air sudah berangsur surut.

Personel kepolisian dan TNI mengevakuasi warga yang terjebak banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Foto Antara/Galih Pradipta

Sejumlah warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur, yang mengungsi akibat banjir pada Selasa (25/2) telah kembali dari tempat pengungsian. Banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan pada Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) pagi, membuat sekitar 1.900 jiwa warga Cipinang Melayu meninggalkan rumah untuk mengungsi. 

"Total jumlah warga korban banjir Selasa (25/2) berjumlah 4.271 kepala keluarga, 1.900 jiwa di antaranya mengungsi. Sebagian mulai kembali ke rumah setelah air surut," ujar Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, di Jakarta, Rabu (26/2).

Menurutnya, para pengungsi juga menjalani proses pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Agus menepis kabar adanya dua orang warga di lokasi tersebut yang meninggal dunia karena terkena sengatan listrik saat banjir. 

"Memang ada dua orang yang tersengat listrik. Sempat pingsan, tapi sudah mendapat perawatan di RS UKI dan sudah kembali ke rumah masing-masing di RT 02/RW 04 dan RT 03/RW 04," katanya.

Ada delapan rukun warga atau RW yang terdampak banjir dengan ketinggian antara 1-1,5 meter di Cipinang Melayu. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ketinggian air di wilayah tersebut saat ini sudah surut berkisar 20-30 sentimeter.