LaporCovid-19: Per Minggu (25/7), 2.641 orang meninggal saat isoman

Kelangkaan oksigen sesungguhnya telah terjadi sejak pertengahan bulan Juni 2021.

Ilustrasi pemakaman jenazah menggunakan protokol Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz

Sebanyak 107 organisasi masyarakat sipil melayangkan somasi terbuka terhadap kelangkaan dan mahalnya tabung oksigen. Bahkan, laporan krisis oksigen terjadi di berbagai rumah sakit di Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Papua, hingga Kalimantan. 

Perwakilan organisasi sekaligus Inisiator LaporCovid-19, Irma Hidayana, mengungkapkan, kelangkaan oksigen sesungguhnya telah terjadi sejak pertengahan bulan Juni 2021. Saat itu, banyak warga sudah sangat sulit mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Padahal, pasien-pasien Covid-19 itu sudah sesak nafas dan membutuhkan bantuan oksigen. "Ketika kami mendampingi warga untuk sampai ke rumah sakit, petugas menyampaikan oksigen sudah habis. Saat dikonfirmasi ke dinas (kesehatan setempat), sebenarnya itu oksigen masih ada, tetapi ketersediaannya hanya cukup untuk pelayanan pasien yang saat itu sudah ada di rumah sakit," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Minggu (25/7).

Varian Delta (B1617.2) yang menular lebih cepat dan meningkatkan keparahan gejala sebabkan kebutuhan oksigen dan perawatan RS sangat diperlukan. Mayoritas pasien Covid-19 yang meminta bantu LaporCovid-19, kata dia, saturasi oksigen sudah anjlok.

Ia menilai, akses pelayanan kesehatan pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan oksigen sangat lambat. Bahkan, bisa disebut menuju ke tidak ada sama sekali. Imbasnya, terjadi kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 ketika pasien sedang melakukan isolasi mandiri (isoman)