Sebut agama musuh Pancasila, MUI desak Presiden pecat Kepala BPIP

"Kalau agama diberangus, lalu sila pertama dari Pancasila mau dikemanakan. Di buang?"

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kiri) dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh (kanan) bersiap dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Foto Antara/Hafidz Mubarak A

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau MUI Anwar Abbas mendesak Presiden Joko Widodo untuk memecat Prof Yudian Wahyudi, dari jabatannya sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP. Hal ini lantaran pernyataan Yudian yang menyebut agama sebagai musuh terbesar Pancasila.

"Kalau benar beliau punya pandangan seperti itu, maka tindakan Presiden yang paling tepat untuk beliau adalah yang bersangkutan dipecat tidak dengan hormat," kata Abbas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/2).

Menurut Abbas, pernyataan Yudian yang dilantik sebagai Kepala BPIP pada 5 Februari lalu, sangat berbahaya karena mengancam eksitensi negara. Jika pernyataa Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu menjadi opini publik, Abbas menyebut eksitensi Pancasila pun akan terancam.

Abbas mengaku tak mengerti pemikiran dan pemahaman Yudian terhadap Pancasila. Sebab agama merupakan salah satu unsur dalam Pancasila. Hal ini tampak jelas dengan keberadaan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

"Kalau agama diberangus, lalu sila pertama dari Pancasila mau dikemanakan. Di buang? Kalau dibuang berarti tidak Pancasila lagi dan berarti negara ini bubar," kata Abbas.