Sepi bunyi terompet dan letupan kembang api di malam tahun baru

Wali Kota Bogor mengimbau semua warga untuk merayakan tahun baru dengan berdoa bersama.

Meski sudah ada imbauan untuk tidak merayakan tahun baru dengan meniup terompet dan menyalakan kembang api, seorang warga tetap meniup terompet pada pergantian tahun di kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/1). /Antara Foto.

Menjelang malam pergantian tahun, pusat Kota Bogor sangat lengang. Saya menelusuri Jalan Merdeka melewati Stasiun Bogor, dilanjut ke Jalan Juanda. Dari situ saya bisa melihat Istana Presiden dan Kebun Raya yang juga sepi. Kemudian, saya melajukan kendaraan menyusuri Jalan Pajajaran.

Pukul 20.00 WIB saya berputar kembali ke Jalan Juanda, menuju Lapangan Sempur di Jalak Harupat. Keramaian baru terlihat di sekitar Sempur. Malam itu akan digelar “Doa Bersama untuk Kota Bogor Tercinta, untuk Indonesia Kita”, yang dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya dan para ulama.

Setelah memarkirkan kendaraan di Jalan Salak, saya berjalan kaki ke Lapangan Sempur. Puluhan pedagang berjajar melingkari lapangan yang dikelilingi trek lari itu.

Ratusan warga duduk bersimpuh di lapangan rumput. Di depannya, ada panggung besar. Selawat dilantunkan kelompok gambus yang ada di panggung. Sebagian warga bergumam, mengikutinya.

Rangkaian acara malam itu munajat bersama, dipimpin para ulama. Selain itu, pembacaan 30 juz Alquran. Sesuai imbauan Bima Arya, acara tersebut digelar untuk mengirimkan doa bagi korban bencana alam tsunami di Selat Sunda.