Rumah sakit di Jatim membutuhkan sebanyak 3.200 APD setiap harinya

APD sangat penting untuk berikan rasa aman kepada paramedis dan dokter.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau salah satu kamar yang disiapkan untuk ruang observasi orang dalam pantauan (ODP) di Gedung BPSDM, Surabaya, Jatim, Selasa (24/3). Foto Antara/Moch Asim/ama.

Rumah sakit di Jawa Timur (Jatim) membutuhkan sebanyak 3.200 alat pelindung diri (APD) setiap harinya. Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, jumlah tersebut yang berada dalam koordinasi dengan Pemprov Jatim.

"Jika, ada satu pasien dibutuhkan sebanyak 23 APD untuk tenaga medis. Misalnya, di RSUD dr Soetomo Surabaya merawat 11 pasien, maka kebutuhannya 23 APD dikali 11 setiap harinya. Jadi, rumah sakit yang di bawah Pemprov Jatim butuh 3.200 APD setiap hari," kata Khofifah, usai meninjau perusahaan garmen yang membuat APD berstandar WHO di Kota Probolinggo, Rabu (1/4).

Kunjungan orang nomor satu di Jatim itu, berawal saat Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengirimkan, foto saat mengunjungi pabrik yang memproduksi APD di Kota Probolinggo. Akhirnya, Khofifah langsung melihat produksi APD tersebut.

Sebab, dikabarkan dapat memproduksi sampai 1 juta APD per bulan. "Saya minta contohnya APD itu dari Wali Kota Probolinggo. Saya tidak tahu klasifikasinya. Lalu, Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya, melihat contohnya yang dikirim dan katanya itu kualitas premium, karena APD tidak hanya menutup tubuh, tapi harus aman," tuturnya.

Mantan Menteri Sosial itu menegaskan, kebutuhan harian APD sangat penting dan dibutuhkan segera. "Supaya ada rasa aman bagi seluruh tenaga kesehatan. Tenaga medis, paramedis, hingga front liner yang menangani Covid-19 di rumah sakit. Saya tanya bahan bakunya apakah cukup? Ternyata, perusahaan menyampaikan cukup," katanya.