Setnov teriak minta diperban

Setnov mengalami luka lecet di siku dan dahi, namun tidak berdarah.

Setya Novanto dalam persidangan kasus korupsi e-KTP. Antara Foto

Mantan Ketua DPR Setya Novanto berteriak meminta diperban saat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Saat itu, Setnov mengalami luka lecet di siku dan dahi.

Supervisor Bidang Keperawatan Rumah Sakit Medika Permata Hijau Indri Astuti ingin mengukur tekanan darah Setnov, dr Bimanesh Sutarjo mengambil alih. Bimanesh menyebut tensi Setnov 180/110.

"Pasiennya (Setnov) tetap diam saja. Setelah saya bawa tensinya, saya belum tahu instruksinya apa. Belum keluar kamar, bapak itu (Setnov) teriak kapan saya diperban? Tadinya kan diam saja. Di situ tidak ada siapa-siapa, makanya saya kaget," kata Indri di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (5/4), dilansir Antara.

Indri menjadi saksi dalam sidang kasus merintangi penyidikan perkara korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dengan terdakwa Fredrich Yunadi. Fredrich didakwa bekerja sama untuk menghindarkan kliennya Setnov diperiksa KPK dalam perkara dugaan korupsi e-KTP.

"Kata teman saya Fitri, si bapak ini meminta dua kali untuk diperban. Dokter Bimanesh sebenarnya tidak instruksikan untuk diperban," ujar Indri.