Singapura bantu oksigen, Menko PMK: Indonesia negara baik, banyak yang nolong

Hingga saat ini, pemerintah masih mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, saat menyampaikan keterangan pers usai Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Senin (13/7/2020). Foto Humas Setkab/Agung

Kelangkaan oksigen bukan hanya terjadi di berbagai rumah sakit. Namun, juga dialami pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengakui, saat ini telah terjadi panic buying di masyarakat. "Mereka panik, sehingga membeli oksigen dan menyimpannya di rumah untuk berjaga-jaga," ucapnya, dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Senin (12/7).

Hingga saat ini, kata dia, pemerintah masih mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan tempat isolasi kolektif. Lalu, dia mengingatkan, rumah sakit dan pihak terkait harus bertanggung jawab pula terhadap isoman bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG). 

Sebab, dimungkinkan terjadi peningkatan keparahan penyakitnya dan pasien Covid-18 bergejala ringan atau OTG tersebut perlu segera dirujuk ke RS.

Indonesia, kata dia, mendapatkan bantuan isotanik, oksigen liquid, hingga oksigen konsentrator dari Singapura. Bangsa ini perlu memperoleh uluran tangan dari berbagai negara dalam penanganan pandemi Covid-19.